Selasa, 31 Maret 2015

Resume Mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Pertemuan ke-6



Resume Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Pertemuan ke-6

Pada hari selasa, tanggal 24 maret 2015 bertempat diruang 306 kami belajar Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan oleh Pak Amril Muhammad S.E, M.Pd yang membahas tentang Segmentasi, Positioning dan Marketing Mix. 

Segmentasi
Proses membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menjadi kebutuhan, karakteristik, perilaku konsumen yang membutuhkan produk yang berbeda.
Ada 3 strategi differensiasi pasar, diantaranya yaitu:
1.      Tanpa pembedaan
2.      Melakukan pembedaan
3.      Terfokus
Marketing research dilakukan untuk mengetahui :
1.      Besar pasar
2.      Daya beli konsumen (berapa biaya pengeluaran)
3.      Perbedaan (setiap orang memiliki perbedaan. Namun, biasanya para konsumen jika melihat sesuatu yang keren, maka orang akan banyak yang mengikuti)
4.      Pesaing (Berapa banyak pesaing lalu berapa banyak strategi)
5.      Keterjangkauan (secara fisik, apakah itu memudahkan atau tidak)
6.      Sumber Daya Manusia (kemampuan yang membuat)
Dasar difernatif segmentasi :
1.      Segmentasi Demografis (gender, usia, ukuran keluarga)
2.      Segmentasi Sosio Ekonomis (pendapatan, pendidikan, kelas sosial, etnik)
3.      Segmentasi Psikografis (perilaku, gaya hidup)
4.      Segmentasi Geografis (lingkup pasar, kepadatan penduduk, iklim)

Targeting
Targeting adalah proses menentukan pasar mana yang akan dilayani.
Pasar sasaran adalah terdiri dari kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani.
Landasan targeting :
1.      Sumber daya Perusahaan
2.      Variabilitas Produk
3.      Tahap produk dalam daur hidup (Berapa lama tahan lama suatu produk)
4.      Variabilitas pasar (berapa lama produk itu bertahan)
5.      Strategi pesaing
Positioning
Pengertian positioning adalah proses membedakan prosuk jasa dibandingkan dengan pesaing.
Positioning adalah terkait dengan apa yang dilakukan terhadap pikiran dan keinginan konsumen.
Ada 3 langkah dalam positioning :
1.      Mengenali keunggulan yang munkin dapat ditentukan.
2.      Memiliki keunggulan yang paling kuat.
3.      Menyampaikan keunggulan secara efektif kepada target pasar.
Ada beberapa kesalahan dalam melakukan positioning, yaitu :
1.      Underpositioning        : Konsumen tak mengenal keunggulan produk.
2.      Overpositioning          : Konsumen tidak mempunyai gambaran minimal keunggulan                                               produk.
3.      Confused Positioning : Konsumen tak merasa pasti, karena terlalu banyak janji.
4.      Doubtful Positioning   : Adanya keraguan terhadap kualitas produk (adanya testimoni) ‘                                         untuk meyakinkan konsumen.

Marketing Mix
Marketing mix adalah alat yang digunakan dalam bisnis untuk peningkatan reaksi untuk melihat target pasar dalam kaitannya dengan tujuan pemasaran.
Ada 7 komponen dalam marketing mix, diantarnya adalah :
1.      Product
Produk adalah item yang sebenarnya akan dibeli konsumen, termasuk kemasan, gambar, garansi, dan pelayanan jasa produk dikemas.
Bagian dari produk, terdiri dari :
1.      Design (desain produk itu sendiri seperti apa)
2.      Teknologi (teknologi yang digunakan untuk membuat suatu produk, biasanya produk yang hadmade lebih mahal)
3.      Usefulness (kegunaaannya)
4.      Convenience (kenyamanannya)
5.      Value (nilai)             
6.      Quality (kualitas)
7.      Packaging (kemasan)
8.      Branding (nama/merk)
9.      Accessories (aksesoris, sesuatu yang mendukung)
10.  Warranties (garansi)
Metode digunakan untuk meningkatkan atau membedakan produk dan meningkatkan penjualan atau target penjualan lebih efektif untuk memperoleh keuntungan kompetitif, diantaranya adalah :
1.      Extension Strategies
2.      Specialised versions
3.      New editions
4.      Improvements-real or otherwise
5.      Changed packaging (mengubah kemasan)
6.      Technology, etc
Extension Strategis
Bisnis yang ingin memperpanjang umur produk yang telah mencapai kematangan atau penurunan dapat mengubah satu atau lebih dari bauran pemasaran dengan mengubah :
a.      Product (produk)         : Setelah mengubah kemasan, lalu                                                                                                   memperkenalkan versi terbaru.
b.      Price (harga)               : Menguraikan harga untuk menarik konsumen
c.       Promotion (promosi) : Memperkenalkan kampanye iklan terbaru.
d.      Place (tempat)            : Merubah tempat penjualan, contohnya online.

Branding
a.      Sebuah produk yang menggambarkan kepribadian.
b.      Langsung memperkenalkan dengan logi, kemasan, iklan dan fitur lainnya.
c.       Percaya bahwa ada garansi dari kualitas.
d.      Beberapa merk mempunyai ‘snob value’ (nilai kebanggaan)
e.      Biasanya harganya mahal.
Brand Loyalty
Beberapa pelanggan setia kepada merk tertentu, mereka akn membeli merk lagi dan lagi dan juga membeli produk-produk lain yang terkait.
a.      Fairy washing-up liquid
b.      Fairy washing powder
c.       Fairy dishwasher powder
Produk ini sering dijual di tempat-tempat tertentu yang memperkuat brand image, misalnya minuman-minuman yang dijual di tempat-tempat rekreasi.
Price (Harga)
Harga adalah jumlah tertentu yang harus disiapkan konsumen untuk membeli suatu produk.
a)    Price strategies (Strategi harga)
1.     Skimming : Harga yang tidak pasti atau dapat berubah sesuai keadaan, yang akanmembuat konsumen tertarik. Contoh: penawaran rumah/apartment jika membayar DP sebelum tanggal yang ditentukan akan mendapat diskon
2.     Penetration : Membuat harga yang lebih murah daripada harga pesaing
3.     Psychological : Perbedaaan harga anatara penjual satu dan yang lainnya akan mempengaruhi psikologi konsumen walaupun hanya beda 1 angka nominal didepan harga
4.     Cost-plus : Strategi memberi tambahan pada saat konsumen membeli produk. Misalnya beli 2 gratis 1
5.     Loss leader : Strategi menjual produk dengan harga murah mendapatkan untung sedikit tapi produk terjual banyak
Bagaimana harga yg bagus untuk sebuah produk?
Menentukan harga yang tepat merupakan bagian yang sangat penting bagi marketing mix.
Berapa banyak biaya yang akan dibayar tergantung pada:
a.     Berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk
b.     Berapa banyak pesaing
c.     Meskipun anda sedang mencoba/menguji produk baru
d.     Image apa yang akan ditimbulkan/dibangun untuk produk anda.
Pengambilan keputusan
a.     Apabila ingin menyerang pasar maka strateginya adalah harga yang murah. Tetapi dengan pertimbangan barang yang dikeluarkan harus banyak
b.     Harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda
c.     Harga tinggi bisa ditawarkan jika produk anda terlihat lebih baik dibanding pesaing anda.
Teknik pemberian harga
a.     Time based : Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memproduksi
b.     Cost plus: berapa laba yang diharapkan
c.     Start up penetration pracing: Jika barang baru, bagaimana bisa melakukan penetrasi
d.     Of the top or price skimming: barang yang asiknya cuma sementara, 2-3 hari.
e.     Destroyer: membeli produk dengan harga yang sangat murah
f.      Market-oriented: siapa yang menjadi sasaran pasar membeli produk dengan harga yang sama dengan kompetitor


Minggu, 22 Maret 2015

Segmentasi Pasar dan Targeting Pasar

Pengertian segmentasi pasar
Segmentasi pasar menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai  perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. Dalam setiap segmen terdiri dari individu dengan kebutuhan dan keinginan yang sama, dan mempunyai respon yang sama terhadap usaha pemasaran yang ditawarkan. Dasar Segmentasi pasar konsumen meliputi: segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku.
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti: Negara-negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal. Dalam Segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok  berdasarkan variable-variabel demografis seperti: usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganeegaraan, dan kelas sosial. Variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok pelanggan. Satu alas an adalah bahwa keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variable demografis. Alasan lain adalah bahwa variable demografis lebih mudah di ukur daripada sebagian besar variable. Bahkan jika pasar sasaran di uraikan ke dalam faktor non demografis (katakanlah  jenis kepribadian) hubungan dengan karakteristik demografis dibutuhkan untuk mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang harus digunakan untuk menjangkaunya secara efisien. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok yang  berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Orang-orang dalam kelompok demogrfis yang sama dapat menunjukkan gambaran psikografis yang sangat berbeda.
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1.      Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2.      Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3.      Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program  pemasarannya.

Prosedur segmentasi pasar
Ada 3 langkah dalam mengidentifikasi segmen pasar: Survey, analisis, dan  pembentukan profil :
Pertama: tahap survey. Pada tahap ini periset harus melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan membentuk kelompok focus untuk mendapatkan  pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Selanjutnya periset menyiapkan kuesioner dalam rangka untuk mengumpulkan data mengenai atribut yang dibutuhkan.
Kedua: tahap analisis. Periset menerapkan analisis factor terhadaap data untuk membuang variable-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbeda- beda secara maksimum.
Ketiga: tahap pembentukan. Masing-masing kelompok dibentuk  berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikologis, psikografis, dan  pola media. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominan yang ada pada kelompok tersebut.

Pengertian target pasar
Targeting  adalah proses penyeleksian produk, baik barang maupun jasa atau pelayanan terbaik sehingga benar-benar berada pada posisi yang terbaik guna mencapai keberhasilan. Setelah perusahaan mengidetifikasikan peluang segmen  pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik  pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.

 Penentuan target pasar
Perusahaan dalam menetapkan sasaran pasar, terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi/kedudukan  produknya disetiap sasaran pasar sekaligus. Dengan mengembangkan acuan  pemasaran (marketing mix) untuk setiap sasaran pasar tersebut. Proses yang dilakukan dalam hal ini adalah:
a)      Identifikasi basis untuk mensegmentasi pasar. 
b)      Mengembangkan “profiles” dari segmen pasar yang dihasilkan.
c)      Mengembangkan ukuran/kriteria dari daya tarik segmen pasar yang ada.
d)      Memilih pasar sasaran.
e)      Mengembangkan posisi produk untuk setiap segmen pasar sasaran.
f)       Mengembangkan acuan pemasaran (marketing mix) untuk setiap segmen  pasar sasaran itu. Sasaran pasar adalah suatu kelompok konsumen yang agak homogen, kepada siapa perusahaan ingin melakukan pendekatan guna dapat menariknya (appeal ) untuk membeli produk yang di pasarkan. Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan segmentasi pasar, yaitu: (Kotler, 2000:314)
a.       Kosentrasi segmen tunggal
 Perusahaan bisa memilih dan menentukan sebuah segmen tunggal. Seperti contoh: PT Sayap Mas berkonsentrasi pada pasar sabun dan sejenisnya. Perusahaan orang tua berkonsentrsi pada pasar makanan dan minuman berenergi. Keuntungan jika perusahaan memilih berkonsentrasi pada pasar tertentu, maka  perusahaan bias mendapatkan pengetahuan yang luas dan mendalam tentang  perilaku konsumen produk yang ditawarkan. Sedangkan kelemahannya adalah ketika konsumen mulai meninggalkan produk perusahaan dikarenakan konsumen sudah mulai bosan, atau adanya pesaing yang mendadak memproduksi barang yang sama maka perusahaan akan menghadapi risiko diatas risiko normal. 
b.       Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen, secara obyektif memang masing-masing segmen sangat menarik dan memadai. Mungkin terdapat sedikit atau tidak ada sinergi di antara segmen-segmen tersebut, namun masing-masing segmen  berpotensi sebagai penghasil uang. Cakupan multi segmen itu memiliki keuntungan Pendifersifikasian resiko perusahaan.
c.        Spesialisasi produk
Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual kebeberapa segmen. Contohnya adalah: perusahaan kayu yang  berkonsentrasi membuat dan menjual hasil produknya seperti meja dan bangku sekolah ke sekolah-sekolah negeri dan swasta. Kelebihan strategi spesialisasi  produk ini adalah strategi ini mampu membangun reputasi yang kuat dibidang  produk tertentu tapi kelemahannya adalah jika produk meja dan bangku kayu  benar-benar digantikan oleh kursi alumunium maka perusahaan akan ditinggalkan oleh konsumennya.
d.       Spesialisasi pasar
Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Sebagai contoh: perusahaan yang menjual  bermacam-macam produk ke laboratorium universitas yang terdiri dari mikroskop, osiloskop, pembakar Bunsen, dan labi kimia. Kelebihan dari strategi ini adalah perusahaan mendapatkan reputasi yang kuat dengan mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan dan menjadi saluran pemasaran bagi semua produk yang mungkin digunakan oleh kelompok pelanggan ini. Resiko yang tidak menguntungkan adalah bahwa kelompok pelanggan itu mungkin harus memotong anggaran mereka.
e.        Cakupan seluruh pasar
Perusahaan berusaha melayani seluruh pelanggan dengan menyediakan semua produk yang dibutuhkan pelanggan. Biasanya perusahaan yang cukup  besar yang bisa dan mampu melayani semua kebutuhan dan melayani strategi cakupan seluruh pasar. Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dengan dua cara umum, yaitu melalui pemasaran yang tidak terdiferensiasi atau melalui  pemasaran yang terdiferensiasi.
Dalam pemasaran yang tidak terdiferensiasi, perusahaan mengabaikan  perbedaan segmen pasar dan meraih seluruh pasar dengan satu tawaran pasar. Ia memusatkan perhatian pada kebutuhan pembeli yang bersifat dasar dan bukannya  pada perbedaan diantara pembeli. Sedangkan dalam pemasaran yang terdiferensiasi,perusahaan beroperasi di berbagai segmen pasar dan merancang  program yang berbeda bagi masing-masing segmen. Pemasaran yang terdiferinsiasi biasanya menciptakan lebih banyak penjualan total dari pada  pemasaran yang tidak terdiferensiasi. Namun ia juga meningkatkan biaya unyuk  berbisnis. Diantara biaya-biaya tersebut antara lain adalah biaya modifikasi  produk,biaya manufaktur, dan biaya administrasi.
Beberapa yang dipertimbangkan dalam memilih segmen pasar :
1.      Pilihan atas dasar pasar sasaran Dalam hal ini perusahaan berusaha membidik bagaimana dan untuk apa strategi pemasaran yang dijalankan perusahaan. Pemasaran yang memiliki tanggyng jawab sosial mengharuskan adanya dan pembidikan yang melayani tidak hanya kepentingan perusahaan melainkan juga kepentingan mereka yang di  jadikan sasaran.
2.      Inter-relasi dan segmen super Dalam memilih lebih dari satu segmen untuk dilayani, perusahaan harus mencermati inter-relasi antar segmen dalam hal biaya, kinerja, dan teknologi. Perusahaan yang memiliki biaya tetap dapat meningkatkan jumlah produk untuk menyerap dan menanggung bersama biaya tersebut. Perusahaan juga harus mencoba beroperasi di segmen super dan bukannya di segmen yang terisolasi. Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat di ambil keuntungannya.
3.      Rencana serangan segmen per-segmen Jika perusahaan berencana memasuki satu segmen tertentu atau akan melakukan ekspansi total, maka pesaing tidak diperkenankan untuk melihat sedikitpun rencana strategi serangan tersebut. Dan sulit dilakukan oleh  perusahaan. Sehingga harus ada upaya maksimal dan total dari perusahaan untuk melakukan strategi mega marketing. Yang dimaksud dengan mega marketing disisni adalah koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk mendapatkan kerja sama dari sejumlah pihak guna memasuki dan atau beroperasi dipasar tertentu.
4.      Kerjasama antar segmen Secara ideal, dalam mengelola segmen-segmen maka perusahaan bisa mengangkat seorang manajer segmen dengan catatan manajer segmen haruslah seorang yang benar-benar mumpuni,mampu mengelola dan menjalin kerjasama antar segmen, maupun bekerjasama dengan beberapa segmen dari perusahaan lain.

Penentuan target pasar
1.      Konsentrasi segmen tunggal. Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
2.      Spesialisasi selektif. Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
3.      Spesialisasi pasar. Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani  berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
4.      Spesialisasi produk. Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
5.      Pelayanan penuh (full market coverage). Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.

Minggu, 15 Maret 2015

Resume Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Pertemuan Ke-4

Pada minggu lalu tanggal 10 maret 2015 saya mengikuti mata kuliah “Manajemen Pemasaran Jasa” dengan dosen Bapak Amril Muhammad,S.E.,M.Pd, dan membahas tentang “Analisis Lingkungan Pemasaran”.

Analisis Lingkungan Pemasaran
Marketing Environment is the actors and forces outside marketing that affect marketing managements ability to develop and maintain succesfull transaction with its target costumers. Artinya,
Lingkungan pemasaran adalah pemeran dan kekuatan diluar pemasaran yang mmengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan sukses transaksi dengan target pelanggan.

Lingkungan pemasaran terbagi menjadi dua, yaitu Microenvironment(Lingkungan Internal) dan Macroenvironment (Lingkungan Eksternal)

1.     Microenvironment (Lingkungan Internal)
The forces close to the company that affect its ability to serve its target costumers. Artinya,
Kekuatan dekat dengan perusahaan yang memengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan sasarannya.
Lingkungan Internal pemasaran terdiri dari:
The company itself, suppliers, market channel firms, costumer markets, competitors, and public. Artinya,
Perusahaan itu sendiri, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing, dan masyarakat

Marketing managements job it to attact and build relationship with costumers by creating costumer value and satisfaction.
However, marketing managers cannot accomplish this task alone.
Their success depends on another factors microenvironment. Artinya,
Manajemen pemasaran bertugas untuk menarik dan membangun hubungan dekat dengan pelanggan dengan menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan.
Namun, manajer pemasaran tidak bisa menyelesaikan tugas ini sendirian.
Keberhasilan mereka tergantung pada faktor-faktor lingkungan internal.
                                                         
a.     The Company (Perusahaan)
1)    Top management (kepala pimpinan)
2)    Finance (kemampuan keuangan)
3)    Riset and Development (penelitian dan pengembangan)
4)    Purchasing (pembelian)
5)    Manufacturing (pabrik)
6)    Accounting (pembukuan/pencatatan keuangan)

b.     Suppliers (Pemasok)
Provide the resources needed by the company to produce its goods and services, artinya
Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa.
1)    Watch supply availability (melihat ketersediaan pasokan)
2)    Monitor the price trend of their key inputs (memantau tren harga masukan utama mereka)
c.     Marketing Intermediaries (Perantara Pemasaran)
1)    Firms that help the company to promote, sell, and distribute its good to final buyer. (perusahaan yang membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir)
2)    They includes resellers, physical distributions firm, marketing services agencies and financial intermediaries. (mereka termasuk reseller, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan)

d.     Costumers (Pelanggan)
1)    Costumer markets (pasar konsumen)
Contoh: individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
2)    Business markets (pasar bisnis)
Konsumen membeli dengan suatu merek tertentu, lalu dijual kembali dengan merek yang sama.
3)    Reseller markets (pasar reseller)
Konsumen membeli dengan suatu merek tertentu, lalu menjualnya lagi dengan mengganti merek menjadi merek baru.
4)    Government markets (pasar pemerintah)
5)    International markets (pasar internasional)
Pembeli ditemukan di luar negeri, termasuk konsumen asing, produsen, reseller dan pemerintah.

e.     Public (Masyarakat secara umum)
1)    Financial publics (masyarakat keuangan)
2)    Media publics (masyarakat media)
3)    Government publics (masyarakat pemerintah)
4)    Citizen-action publics (tindakan masyarakat warga Negara)
5)    Local publics (masyarakat lokal)
6)    General publics (masyarakat umum)
7)    Internal publics (masyarakat internal)

2.     Macroenvironment (Lingkungan Eksternal)

a.     Demographic Environment (ingkungan Kependudukan)
1)    Size (jumlah populasi)
2)    Density
3)    Location
4)    Age (usia)
5)    Gender (jenis kelamin)
6)    Race (ras)
7)    Occupation (pekerjaan)
8)    Other statistic (data lainnya)

b.     Economic Environment (Lingkungan Ekonomi)
1)    Buyer Power (kekuatan pembeli)
2)    Spending Pattern (pola belanja)

c.     Natural Environment (Lingkungan Alam)
1)    Shortage of raw materials (kekurangan bahan baku)
2)    Increased cost of energy (peningkatan biaya energy)
3)    Increased pollution (meningkatkan polusi)
4)    Government intervention in natural resources management(pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam)

d.     Technological Environment (Lingkungan Teknologi)
1)    New Technologies (teknologi baru)
2)    Creating New Product (menciptakan produk baru)
3)    Market Opportunities (peluang pasar)
4)    Fast Space of Technological Change (kecepatan perubahan teknologi)
5)    High R&D Budgets (tingginya anggaran penelitian dan pengembangan)
6)    Concentration on Minor Improvement (konsentrasi pada perbaikan kecil)
7)    Increased Regulation (peningkatan regulasi)

e.     Political Environment (Lingkungan Politik)
1)    Laws (hukum)
2)    Government Agencies (instansi pemerintah)
3)    Pressure Group (kelompok penekan)
4)    Legislation Regulating Bussiness (undang-undang yang mengatur bisnis)
5)    Changing Government (mengubah pemerintah)

f.       Cultural Environment (Lingkungan Budaya)
1)    Persistence of Cultural Values (ketekunan nilai-nilai budaya)
2)    Shifts in Secondary Cultural Values (pergeseran nilai-nilai budaya sekunder)
3)    Peoples Views of Themselves (masyarakat dilihat dari diri mereka sendiri)
4)    Peoples Views of Others (masyarakat dilihat dari pandangan orang lain)
5)    Peoples Views of Organizations (masyarakat dilihat dari pandangan organisasi)
6)    Peoples Views of Society (masyarakat dilihat dari pandangan masyarakat)
7)    Peoples Views of Nature (masyarakat dilihat dari pandangan alam)
8)    Peoples Views of Universe (masyarakat dilihat dari pandangan alam semesta)