Pengertian
segmentasi pasar
Segmentasi pasar menurut Kotler
(1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipillih
sebagai target pasar untuk dicapai
perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. Dalam setiap segmen
terdiri dari individu dengan kebutuhan dan keinginan yang sama, dan mempunyai
respon yang sama terhadap usaha pemasaran yang ditawarkan. Dasar Segmentasi
pasar konsumen meliputi: segmentasi geografis, segmentasi demografis,
segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku.
Segmentasi geografis mengharuskan
pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti:
Negara-negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga.
Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah
geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian
pada variasi lokal. Dalam Segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan
variable-variabel demografis seperti: usia, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kewarganeegaraan, dan kelas sosial. Variabel demografis merupakan
dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok pelanggan. Satu alas an
adalah bahwa keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sering
sangat berhubungan dengan variable demografis. Alasan lain adalah bahwa
variable demografis lebih mudah di ukur daripada sebagian besar variable.
Bahkan jika pasar sasaran di uraikan ke dalam faktor non demografis
(katakanlah jenis kepribadian) hubungan
dengan karakteristik demografis dibutuhkan untuk mengetahui ukuran pasar
sasaran dan media yang harus digunakan untuk menjangkaunya secara efisien. Dalam
segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau
kepribadian akan nilai. Orang-orang dalam kelompok demogrfis yang sama dapat
menunjukkan gambaran psikografis yang sangat berbeda.
Segmentasi pasar adalah
pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana
tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan)
untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar
dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan
pasar sebagai berikut :
1.
Measurability,
yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat
didekati.
2.
Accessibility,
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan
(mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3.
Substantiability,
yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
dipertimbangkan program-program
pemasarannya.
Prosedur
segmentasi pasar
Ada 3 langkah dalam
mengidentifikasi segmen pasar: Survey, analisis, dan pembentukan profil :
Pertama: tahap survey. Pada tahap
ini periset harus melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan membentuk
kelompok focus untuk mendapatkan
pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Selanjutnya
periset menyiapkan kuesioner dalam rangka untuk mengumpulkan data mengenai
atribut yang dibutuhkan.
Kedua: tahap analisis. Periset
menerapkan analisis factor terhadaap data untuk membuang variable-variabel yang
berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis kelompok untuk
menghasilkan jumlah segmen yang berbeda- beda secara maksimum.
Ketiga: tahap pembentukan.
Masing-masing kelompok dibentuk
berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikologis,
psikografis, dan pola media.
Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominan yang ada
pada kelompok tersebut.
Pengertian
target pasar
Targeting adalah proses penyeleksian produk, baik barang
maupun jasa atau pelayanan terbaik sehingga benar-benar berada pada posisi yang
terbaik guna mencapai keberhasilan. Setelah perusahaan mengidetifikasikan
peluang segmen pasar, selanjutnya adalah
mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus
melihat dua faktor yaitu daya tarik
pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan
(Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki
karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan,
profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahaan
juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk
akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Penentuan target pasar
Perusahaan dalam menetapkan
sasaran pasar, terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar, perusahaan dapat
mengembangkan posisi/kedudukan produknya
disetiap sasaran pasar sekaligus. Dengan mengembangkan acuan pemasaran (marketing mix) untuk setiap sasaran pasar tersebut. Proses yang dilakukan
dalam hal ini adalah:
a)
Identifikasi
basis untuk mensegmentasi pasar.
b)
Mengembangkan
“profiles” dari segmen pasar yang dihasilkan.
c)
Mengembangkan
ukuran/kriteria dari daya tarik segmen pasar yang ada.
d)
Memilih
pasar sasaran.
e)
Mengembangkan
posisi produk untuk setiap segmen pasar sasaran.
f)
Mengembangkan
acuan pemasaran (marketing mix) untuk setiap segmen pasar sasaran itu. Sasaran pasar adalah suatu
kelompok konsumen yang agak homogen, kepada siapa perusahaan ingin melakukan
pendekatan guna dapat menariknya (appeal )
untuk membeli produk yang di pasarkan. Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang
berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan segmentasi pasar,
yaitu: (Kotler, 2000:314)
a.
Kosentrasi
segmen tunggal
Perusahaan bisa memilih dan menentukan sebuah
segmen tunggal. Seperti contoh: PT Sayap Mas berkonsentrasi pada pasar sabun
dan sejenisnya. Perusahaan orang tua berkonsentrsi pada pasar makanan dan
minuman berenergi. Keuntungan jika perusahaan memilih berkonsentrasi pada pasar
tertentu, maka perusahaan bias mendapatkan
pengetahuan yang luas dan mendalam tentang
perilaku konsumen produk yang ditawarkan. Sedangkan kelemahannya adalah
ketika konsumen mulai meninggalkan produk perusahaan dikarenakan konsumen sudah
mulai bosan, atau adanya pesaing yang mendadak memproduksi barang yang sama
maka perusahaan akan menghadapi risiko diatas risiko normal.
b.
Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah
segmen, secara obyektif memang masing-masing segmen sangat menarik dan memadai.
Mungkin terdapat sedikit atau tidak ada sinergi di antara segmen-segmen
tersebut, namun masing-masing segmen
berpotensi sebagai penghasil uang. Cakupan multi segmen itu memiliki
keuntungan Pendifersifikasian resiko perusahaan.
c.
Spesialisasi produk
Dalam hal ini, perusahaan
berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual kebeberapa
segmen. Contohnya adalah: perusahaan kayu yang
berkonsentrasi membuat dan menjual hasil produknya seperti meja dan
bangku sekolah ke sekolah-sekolah negeri dan swasta. Kelebihan strategi
spesialisasi produk ini adalah strategi
ini mampu membangun reputasi yang kuat dibidang
produk tertentu tapi kelemahannya adalah jika produk meja dan bangku
kayu benar-benar digantikan oleh kursi
alumunium maka perusahaan akan ditinggalkan oleh konsumennya.
d.
Spesialisasi pasar
Perusahaan berkonsentrasi untuk
melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Sebagai
contoh: perusahaan yang menjual
bermacam-macam produk ke laboratorium universitas yang terdiri dari
mikroskop, osiloskop, pembakar Bunsen, dan labi kimia. Kelebihan dari strategi
ini adalah perusahaan mendapatkan reputasi yang kuat dengan mengkhususkan diri
dalam melayani kelompok pelanggan dan menjadi saluran pemasaran bagi semua
produk yang mungkin digunakan oleh kelompok pelanggan ini. Resiko yang tidak
menguntungkan adalah bahwa kelompok pelanggan itu mungkin harus memotong
anggaran mereka.
e.
Cakupan seluruh pasar
Perusahaan berusaha melayani
seluruh pelanggan dengan menyediakan semua produk yang dibutuhkan pelanggan.
Biasanya perusahaan yang cukup besar
yang bisa dan mampu melayani semua kebutuhan dan melayani strategi cakupan
seluruh pasar. Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dengan dua cara
umum, yaitu melalui pemasaran yang tidak terdiferensiasi atau melalui pemasaran yang terdiferensiasi.
Dalam pemasaran yang tidak
terdiferensiasi, perusahaan mengabaikan
perbedaan segmen pasar dan meraih seluruh pasar dengan satu tawaran
pasar. Ia memusatkan perhatian pada kebutuhan pembeli yang bersifat dasar dan
bukannya pada perbedaan diantara
pembeli. Sedangkan dalam pemasaran yang terdiferensiasi,perusahaan beroperasi
di berbagai segmen pasar dan merancang
program yang berbeda bagi masing-masing segmen. Pemasaran yang
terdiferinsiasi biasanya menciptakan lebih banyak penjualan total dari
pada pemasaran yang tidak
terdiferensiasi. Namun ia juga meningkatkan biaya unyuk berbisnis. Diantara biaya-biaya tersebut
antara lain adalah biaya modifikasi
produk,biaya manufaktur, dan biaya administrasi.
Beberapa yang dipertimbangkan
dalam memilih segmen pasar :
1.
Pilihan
atas dasar pasar sasaran Dalam hal ini perusahaan berusaha membidik bagaimana
dan untuk apa strategi pemasaran yang dijalankan perusahaan. Pemasaran yang
memiliki tanggyng jawab sosial mengharuskan adanya dan pembidikan yang melayani
tidak hanya kepentingan perusahaan melainkan juga kepentingan mereka yang
di jadikan sasaran.
2.
Inter-relasi
dan segmen super Dalam memilih lebih dari satu segmen untuk dilayani,
perusahaan harus mencermati inter-relasi antar segmen dalam hal biaya, kinerja,
dan teknologi. Perusahaan yang memiliki biaya tetap dapat meningkatkan jumlah
produk untuk menyerap dan menanggung bersama biaya tersebut. Perusahaan juga
harus mencoba beroperasi di segmen super dan bukannya di segmen yang terisolasi.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat di
ambil keuntungannya.
3.
Rencana
serangan segmen per-segmen Jika perusahaan berencana memasuki satu segmen
tertentu atau akan melakukan ekspansi total, maka pesaing tidak diperkenankan
untuk melihat sedikitpun rencana strategi serangan tersebut. Dan sulit
dilakukan oleh perusahaan. Sehingga
harus ada upaya maksimal dan total dari perusahaan untuk melakukan strategi
mega marketing. Yang dimaksud dengan mega marketing disisni adalah koordinasi
strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk
mendapatkan kerja sama dari sejumlah pihak guna memasuki dan atau beroperasi
dipasar tertentu.
4.
Kerjasama
antar segmen Secara ideal, dalam mengelola segmen-segmen maka perusahaan bisa
mengangkat seorang manajer segmen dengan catatan manajer segmen haruslah
seorang yang benar-benar mumpuni,mampu mengelola dan menjalin kerjasama antar
segmen, maupun bekerjasama dengan beberapa segmen dari perusahaan lain.
Penentuan
target pasar
1.
Konsentrasi
segmen tunggal. Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu
dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing,
dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke
segmen lainnya.
2.
Spesialisasi
selektif. Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai
dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
3.
Spesialisasi
pasar. Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok
pelanggan tertentu.
4.
Spesialisasi
produk. Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan
dijual kepada berbagai segmen pasar.
5.
Pelayanan
penuh (full market coverage). Perusahaan berusaha melayani semua kelompok
pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar
yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat
besar.
Casino - Chicago, IL - Mapyro
BalasHapusFind a Casino near you and stay connected to 진주 출장안마 other Casinos in Chicago and around the city. 과천 출장안마 If 목포 출장안마 you're looking for an 울산광역 출장마사지 exciting place to play at 상주 출장안마 your next